M. Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah Jilid 2 menyebut peristiwa yang melatarbelakangi turunnya Surat Ali Imran ayat 190, yaitu sebuah hadits riwayat Ibnu Mardawaih melalui Atha. Dikatakan, "Suatu ketika dia (Atha) bersama beberapa rekannya mengunjungi istri Nabi SAW, Aisyah, untuk bertanya mengenai peristiwa apa yang paling mengesankannya
Ali-'Imran: 190-191).[1] As-Suyuthi dalam kitabnya menyebutkan mengenai asbabun nuzul Surah Ali-'Imran ayat 190 dengan mengutip hadits riwayat ath-Thabrani. Ath-Thabrani dan Ibnu Abi Hatim meriwayatkan dari Ibnu Abbas, dia berkata, "Orang-orang Quraisy mendatangi orang-orang Yahudi dan bertanya kepada mereka, 'Apa tanda-tanda yang
(189) Dan milik Allahlah kerajaan langit dan bumi; dan Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. (190) Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan p
Berikut arti Surat Ali Imran ayat 190-191: Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya
(Ali Imran: 190), hingga beberapa ayat selanjutnya. Setelah itu beliau bangkit dan melakukan wudu. Setelah bersiwak, beliau melakukan salat sebanyak sebelas rakaat. Kemudian Bilal menyerukan azannya, maka beliau Saw. salat dua rakaat, lalu keluar dan salat Subuh menjadi imam orang-orang.
Adapun salah satu arti dan makna Ulil Albab dalam terjemahan Al-Qur'an yaitu orang orang yang berakal. Surah ali Imran ayat 190-191 misalnya menyebutkan Allah swt berfirman: Ciri-ciri Ulil
JZAOoU.
arti surat al imran ayat 190 191