SurahYaseen (يس) Ayat Al-Kursi (آية الكرسي) Quran [These letters are one of the miracles of the Qur'an, and none but Allah (Alone) knows their meanings online istikhara pray, free istikhara center, istikhara in london, istikhara. Mar 12, 2021 · Posted on March 12, 2021 by Media Islam. Surah Yassin Ayat 9 Ilmu Pagar Rumah Untuk Melindungi Keluarga Dari Makhluk Halus Dan Penyamun Asbabunnuzul Surat al-Mulk ayat 2 juga membincang bahwa hidup di dunia akan hampa jika tidak diiringi kesadaran akan kehidupan pasca kematian. Sebab, kehidupan merupakan ladang mencari bekal amal untuk kehidupan di akhirat kelak. الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ. AlMulk - Kerajaan 67:1 Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, 67:2 Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. SuratAl-Mulk Ayat 10 وَقَالُوا لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِي أَصْحَابِ السَّعِيرِ Dan mereka berkata: "Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan (peringatan itu) niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala". JomFollow Khalifah Untuk SemuaFacebook https://bit.ly/2ALbpMXTelegram https://bit.ly/31PlHYdWhatapp https://bit.ly/31O9PG8#Kha 77 Asbabun Nuzul Surah 67 Al-Mulk Asbabun Nuzul Al-Quran Free Islamic Blogger Template AKbTIas. 1. تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa alā kulli syai`ing qadīr 1. Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, 2. ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu amalā, wa huwal-azīzul-gafụr 2. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, 3. ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr 3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? 4. ثُمَّ ٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ ٱلْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr 4. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. 5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ażābas-sa’īr 5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. 6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ wa lillażīna kafarụ birabbihim ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr 6. Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali. 7. إِذَآ أُلْقُوا۟ فِيهَا سَمِعُوا۟ لَهَا شَهِيقًا وَهِىَ تَفُورُ iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr 7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, 8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr 8. hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang-orang kafir, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka “Apakah belum pernah datang kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?” 9. قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr 9. Mereka menjawab “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. 10. وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr 10. Dan mereka berkata “Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. 11. فَٱعْتَرَفُوا۟ بِذَنۢبِهِمْ فَسُحْقًا لِّأَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īr 11. Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. 12. إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr 12. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. 13. وَأَسِرُّوا۟ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُوا۟ بِهِۦٓ ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ alīmum biżātiṣ-ṣudụr 13. Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati. 14. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr 14. Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan atau rahasiakan; dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? 15. هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr 15. Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. 16. ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ a amintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr 16. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, 17. أَمْ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ am amintum man fis-samā`i ay yursila alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr 17. atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan peringatan-Ku? 18. وَلَقَدْ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr 18. Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku. 19. أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىْءٍۭ بَصِيرٌ a wa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr 19. Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu. 20. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى هُوَ جُندٌ لَّكُمْ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ ٱلْكَٰفِرُونَ إِلَّا فِى غُرُورٍ am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr 20. Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam keadaan tertipu. 21. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī utuwwiw wa nufụr 21. Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? 22. أَفَمَن يَمْشِى مُكِبًّا عَلَىٰ وَجْهِهِۦٓ أَهْدَىٰٓ أَمَّن يَمْشِى سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ a fa may yamsyī mukibban alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan alā ṣirāṭim mustaqīm 22. Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? 23. قُلْ هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۖ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn 23. Katakanlah “Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. Tetapi amat sedikit kamu bersyukur. 24. قُلْ هُوَ ٱلَّذِى ذَرَأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụn 24. Katakanlah “Dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan”. 25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīn 25. Dan mereka berkata “Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?” 26. قُلْ إِنَّمَا ٱلْعِلْمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ qul innamal-ilmu indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīn 26. Katakanlah “Sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat itu hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”. 27. فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيٓـَٔتْ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda’ụn 27. Ketika mereka melihat azab pada hari kiamat sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan kepada mereka inilah azab yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya. 28. قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِىَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِىَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلْكَٰفِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ażābin alīm 28. Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, maka kami akan masuk surga, tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?” 29. قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn 29. Katakanlah “Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”. 30. قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَآؤُكُمْ غَوْرًا فَمَن يَأْتِيكُم بِمَآءٍ مَّعِينٍۭ qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īn 30. Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?”. Asbabun Nuzul dan Tafsir Surat Al-Mulk Surah Al-Mulk adalah surah Makkiyah yaitu surah yang diturunkan sebelum Nabi berhijrah ke Madinah [1]. Dan terdapat banyak hadits-hadits yang berbicara mengenai keutamaan surah Al-Mulk, akan tetapi kebanyakannya adalah hadits yang dhaif, di antaranya adalah hadits yang menyebutkan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, هِيَ المَانِعَةُ، هِيَ المُنْجِيَةُ، تُنْجِيهِ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ “Dia surah Al-Mulk adalah penghalang, dia adalah penyelamat yang menyelamatkan pembacanya dari siksa kubur.”[2] Namun terdapat dua hadits yang sampai pada derajat hasan yang menyebutkan keutamaan surah Al-Mulk. Di antaranya yaitu dari sahabat Abu Hurairah radhiallahu anhu, beliau berkata bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, إِنَّ سُورَةً مِنْ كِتَابِ اللَّهِ مَا هِيَ إِلَّا ثَلَاثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى أَخْرَجَتْهُ مِنَ النَّارِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَدْخَلَتْهُ الْجَنَّةَ وَهِيَ سُورَةُ تَبَارَكَ “Ada suatu surah dari Alquran yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi seseorang sampai orang tersebut dikeluarkan dari neraka pada hari kiamat, dan surah ini akan memasukkan orang tersebut ke dalam surga, yaitu surah Tabaarak surah Al-Mulk.” [3] Demikian pula dari sahabat Ibnu Mas’ud radhiallahu anhu, beliau mengatakan bahwa Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda, سورة تبارك هِيَ الْمَانِعَةُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ “Surah Tabaarak adalah pencegah dari azab kubur.” [4] Dari dua hadits yang derajat hasan ini tidak disebutkan harus membaca surah Al-Mulk setiap malam. Adapun anjuran yang mengharuskan membaca surah Al-Mulk setiap malam maka itu haditsnya dhaif [5]. Maka adapun surah Al-Mulk bisa mencegah seseorang dari azab kubur artinya seseorang harus perhatian terhadap surah ini sebagaimana perkataan sebagian ulama. ____________ Footnote [1] Dan dikatakan oleh Al-Qurthuby ini adalah pendapat semua Ulama, ia berkata سُورَةُ الْمُلْكِ مَكِّيَّةٌ فِي قَوْلِ الْجَمِيعِ “Surat al-Mulk Makkiyyah menurut pendapat semua Ulama.” lihat al-Jaami’ li Ahkaamil Quraan 18/205 [2] HR. At-Tirmidzi no. 2890. At-Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini Hasan Gharib. Namun Imam At-Tirmidzi mengatakan demikian pada hadits yang dhaif. Dan hadits ini didhaifkan pula oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif Jami’us Shaghir no. 6101 [3] HR. Ahmad dalam musnad no. 7975 dikatakan oleh Syu’aib al-Arnauth hadits ini hasan lighoirih dan semua perowinya tsiqoh kecuali Abbas al-Jasymy, Ibnu Majah dalam Sunannya no. 3786 dan dishohihkan oleh Al-Albani, dan At-Tirmidzi dalam sunannya no 2891 dan dia menghasankannya. [4] Lihat Tafsir Al-Qurthubi 18/205. Hadits ini dihasankan oleh Al-Munawi, Ibnu Hajar, serta Al-Albani dalam Shahih Jami’us Shaghir no. 3643 [5] Terdapat sebuah hadits dari Jabir أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ لاَ يَنَامُ حَتَّى يَقْرَأَ الْم تَنْزِيلُ، وَتَبَارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ “sesungguhnya Nabi shallallahu alaihi wasallam beliau tidaklah tidur sampai membaca surat alif lam mim tanzil as-sajdah dan tabaarokalladzi biyadihil mulk surat al-mulk.” HR. At-Tirmidzi no. 2892, dan ini dishohihkan oleh Al-Albani dalam kitab shohih da dho’if sunan at-tirmidzi 6/392. Yang mana hadits ini dijadikan oleh sebagian ulama sebagai dalil akan pensyariatannya membaca surat Al-Mulk tiap malam. Namun yang tepat adalah hadits ini lemah sebagaimana yang dijelaskan oleh Ibnu Hajar dalam kitabnya Nataaijul Afkaar Fii Takhriij Ahaadiitsil Adzkaar 3/266, dan beliau menyebutkan ada dua alasan an’anah Az-Zubair dan lemahnya Laits. Pendahuluan Surat Al Muluk adalah salah satu surat di dalam Al Quran ayng terletak pada awal juz 29. Surat ini terdiri dari 30 ayat. Surat ini dinamakan dengan Al Muluk yang berarti kerajaan, dimabil dari ayat pertama surat ini yang mengandung kata al Mulk. Nama lain dari surat Al Mulk ini ialah surat At Tabarak atau Maha Suci, diambil dari ayat pertama dalam surat ini. Berdasarkan waktu turunnya, surat Al Mulk ini diturunkan di Makkah, sehingga ia tergolong surat Makiyyah. Teks Surat Al Mulk 1. Maha suci Allah yang di tangan-Nyalah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu, yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu Lihat sesuatu yang tidak seimbang? kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam Keadaan payah. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. dan Itulah seburuk-buruk tempat kembali. apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak, Hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang-orang kafir, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka “Apakah belum pernah datang kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?” mereka menjawab “Benar ada”, Sesungguhnya telah datang kepada Kami seorang pemberi peringatan, Maka Kami mendustakannya dan Kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”. dan mereka berkata “Sekiranya Kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu niscaya tidaklah Kami Termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala”. mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; Sesungguhnya Dia Maha mengetahui segala isi hati. Apakah Allah yang menciptakan itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan atau rahasiakan; dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui? Dialah yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, Maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezki-Nya. dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan menjungkir balikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?, atau Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan peringatan-Ku? dan Sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka Alangkah hebatnya kemurkaan-Ku. dan Apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? tidak ada yang menahannya di udara selain yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha melihat segala sesuatu. atau siapakah Dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah yang Maha Pemurah? orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam keadaan tertipu. atau siapakah Dia yang memberi kamu rezki jika Allah menahan rezki-Nya? sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri? Maka Apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus? Katakanlah “Dia-lah yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati”. tetapi Amat sedikit kamu bersyukur. Katakanlah “Dia-lah yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan”. dan mereka berkata “Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?” Katakanlah “Sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat itu hanya pada sisi Allah. dan Sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaskan”. ketika mereka melihat azab pada hari kiamat sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. dan dikatakan kepada mereka Inilah azab yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya. Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada Kami, maka Kami akan masuk syurga, tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?” Katakanlah “Dia-lah Allah yang Maha Penyayang Kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah Kami bertawakkal. kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata”. Katakanlah “Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; Maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?” Sebab Turunnya Surat Al Mulk Sebelumnya harus kita ketahui bahwasanya tidak semua ayat dan surat dalam Al Quran memiliki asbabun Nuzul atau sebab turunnya ayat atau surat tersebut. Dan surat Al Mulk tidak memiliki asbabun Nuzul Hubungan Surat Al Mulk Dengan Surat Sebelum dan Setelahnya Dalam surat sebelumnya, atau surat At Tahrim diterangkan bahwa Allah mengetahui segala rahasia, sedang pada surat Al Mulk ditegaskan lagi bahwa Allah mengetahui segala rahasia karena Allah menguasai seluruh alam. Pada akhir surat Al Mulk, Allah mengancam orang yang tidak bersyukur kepda nikmat Allah dengan mengeringkan bumi atas mereka, sedang dalam surat setelahnya, surat Al Qalam,diberikan contoh tentang azab terhadap orang-orang yang tidak bersyukur terhadap nikmat Allah. Kandungan Surat Al Muluk Dalam surat Al Mulk mengandung beberapa pelajaran dan hikmah, diantaranya ialah sebagai berikut Hidup dan mati ujian bagi manusia; Allah menciptakan langit berlapis-lapis dan semua ciptaan-Nya mempunyai keseimbangan; Perintah Allah untuk memperhatikan isi alam semesta; azab yang diancamkan terhadap orang-orang kafir; dan janji Allah kepada orang-orang mukmin; Allah menjadikan bumi sedemikian rupa hingga mudah bagi manusia untuk mencari rezki; Peringatan Allah kepada manusia tentang sedikitnya mereka yang bersyukur kepada nikmat Allah. Keutamaan Membaca Surat Al Mulk Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda سُورَةٌ مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً تَشْفَعُ لِصَاحِبِهَا حَتَّى يُغْفَرَ لَهُ {تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ}. وفي رواية فأخرجته من النار و أدخلته الجنة » “Satu surat dalam al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat pada hari kiamat akan memberi syafa’at dengan izin Allah Ta’ala bagi orang yang selalu membacanya dengan merenungkan artinya sehingga Allah mengampuni dosa-dosanya, yaitu surat al-Mulk “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu”. Dalam riwayat lain “…sehingga dia dikeluarkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga” Hadits yang agung ini menunjukkan besarnya keutamaan membaca surat ini secara kontinyu, karena ini merupakan sebab untuk mendapatkan syafa’at dengan izin Allah Ta’ala. Hadits ini semakna dengan hadits lain dari Anas bin Malik radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Satu surat dalam al-Qur’an yang hanya terdiri dari tiga puluh ayat akan membela orang yang selalu membacanya di hadapan Allah Ta’ala sehingga dia dimasukkan ke dalam surga, yaitu surat “Maha Suci Allah Yang di tangan-Nyalah segala kerajaan/kekuasaan” Beberapa faidah penting yang terkandung dalam hadits ini – Keutamaan dalam hadits ini diperuntukkan bagi orang yang selalu membaca surat al-Mulk dengan secara kontinyu disertai dengan merenungkan kandungannya dan menghayati artinya – Surat ini termasuk surat-surat al-Qur’an yang biasa dibaca oleh Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam sebelum tidur di malam hari, karena agungnya kandungan maknanya. – Sebagian dari ulama ahli tafsir menamakan surat ini dengan penjaga/pelindung dan penyelamat dari azab kubur, akan tetapi penamaan ini disebutkan dalam hadits yang lemah – Al-Qur’an akan memberikan syafa’at dengan izin Allah bagi orang yang membacanya dengan menghayati artinya dan mengamalkan isinya, sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, “Bacalah al-Qur’an, karena sesungguhnya bacaan al-Qur’an itu akan datang pada hari kiamat untuk memberi syafa’at bagi orang-orang yang membacanya sewaktu di dunia[1] Tafsir Surat Al Mulk Pada ayat satu sampai ayat ke lima, surat Al Mulk menjelaskan bahwasanya segala apa yang ada di muka bumi ini, termasuk penciptaan langit dan bumi yang berlapis-lapis, pengaturan hidup dan mati seluruh makhluk yang ada di alam ini, semua ini adalah kuasa Allah, dan semua yang ada di alam ini meliputi langit, bumi, beserta makhluknnya adalah kerajaan Allah SWT. Disini Allah juga menjelaskan pada ayat ke dua, bahwasanya tujuan Allah mengatur kehidupan dan kematian makhluknya adalah untuk mengetahui siapa dari makhluknya yang paling bagus amalan nya, dan agar makhluknya berlomba-lomba dalam melaksanakan amal salih. Pada ayat ke enam sampai ayat ke sebelas, Allah SWT menjelaskan azab yang diterima oleh orang kafir nanti di akhirat, diantaranya ialah mereka dilemparkan kedalam api neraka Jahannam yang menggelegak dan sangat panas. Disini para orang kafir tersebut akan menyesali perbuatan yang mereka, diaman semasa hidupnya mereka mengabaikan segala peringatan dan da’wah Islam yang datang dari para nabi-nabi. Mereka pun menyesak seraya berkata apabila mereka mengikuti hidayah yang telah sampai kepada mereka duli, mereka tidak akan berada di neraka Jahannam seperti ini. Pada ayat ke dua belas sampai ayat ke empat belas, Allah SWT menjelaskan janji yang diberikan kepada orang mu’min, bahwasanya mereka akan memperolah ampunan dan balasan yang sangat besar dari Allah SWT. Pada ayat ke lima belas menjelaskan bahwasnya apa yang diciptakan di bumi ini menyesuakan untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Penciptaan berbagai macam jenis makanan, minuman, cuaca, panas, dingin, hujan, dan lainnya, semua ini diciptakan untuk memudahkan kehidupan manusia di bumi ini[2]. Pada ayat ke enam belas sampai ayat yang terakhir, ayat tiga puluh, berisi ancaman Allah kepada orang-orang kafir yang tidak beriman. Diantaranya ancaman yang dijelaskan di surat ini adalah Allah mampu untuk menjurkirbalikkan bumi, dan menurunkan badai dari langit apabila Allah telah murka kepada mereka. Dijelaskan juga di ayat ini, agar manusia selalu merenungi dan memikirkan segala ciptaan Allah di bumi ini, seperti burung-burung yang terbang di langit, rizki yang diberikan kepada mereka, dan sumber air yanh selalu mengalir untuk menjaga kelangsungan hidup manusia. Di ayat dua puluh lima dan dua puluh enam, Allah juga menjelaskan bahwasanya tidak ada yang mengetahui kapan datangnya hari kiamat, kecuali Allah SWT sendiri. Penutup Surat Al Mulk, sebagai salah satu surat di dalam Al Quran menjelaskan tentang kekuasaan dan kepemilikan Allah SWT yang meliputi segala apa yang ada di langit dan bumi. Surat ini juga menjelaskan ancaman dan janji yang akan diberikan kepada orang kafir dan mu’min. Dijelaskan juga di surat ini agar manusia senantiasa melihat dan merenungkan segala ciptaan,rezeki, dan anugrah yang diberikan kepada mereka, agar manusia senantiasa bersyukur dan beribadah kepada Allah SWT - Surah Al-Mulk merupakan surah ke-67 dalam susunan mushaf Al-Quran. Surah ini membahas mengenai perihal kematian dan kehidupan, kondisi orang kafir, orang beriman, serta tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Surah Al-Mulk tergolong surah makiyah atau surah yang diturunkan di Makkah. Ia mengandung 30 ayat. Penamaan Al-Mulk diambil dari ayat pertama dalam surah ini. Nama lainnya adalah surah At-Tabaarak yang artinya Yang Maha Suci dan surah Al-Maniah surah penghalang siksa kubur. Surah Al-Mulk memiliki keutamaan besar pagi pembacanya. Allah SWT menjanjikan syafaat untuk mencegah siksa kubur bagi muslim yang rutin mentadaburi surah Al-Mulk. Hal itu tergambar dalam sabda Nabi Muhammad SAW "Ada suatu surat dari Al-Qur’an yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi yang membacanya sampai dia diampuni, yaitu 'Tabaarakalladzii biyadihil mulku …' [surat Al Mulk],” Tirmidzi, Abu Daud, Ibnu Majah, dan Ahmad. Asbabun Nuzul Al-Mulk? Tidak semua ayat Al-Quran memiliki asbabun nuzul atau sebab turun wahyu tersebut. Surah Al-Mulk adalah salah satu surah yang tidak memiliki asbabun nuzul. Hal ini ditegaskan dalam Kitab Asbabun Nuzul Edisi Indonesia terbitan Al-Kautsar, 2014, Imam As-Suyuthi tidak mencantumkan Al-Mulk sebagai surah yang memiliki sebab turun Surah Al-Mulk Surah Al-Mulk memiliki banyak keutamaan. Para sahabat di masa kenabian mengamalkan bacaan surah Al-Mulk setiap malam untuk mengharapkan rida Allah SWT. Hal ini diceritakan oleh Abdullah bin Mas'ud, ia berkata “Barangsiapa membaca 'Tabaarakalladzii biyadihil mulku' [surah Al-Mulk] setiap malam, maka Allah akan menghalanginya dari siksa kubur. Kami di masa Rasulullah SAW menamakan surat tersebut 'Al-Mani’ah' [penghalang dari siksa kubur]. Dia adalah salah satu surah di dalam Kitab Allah [Al-Quran]. Barangsiapa membacanya setiap malam, maka ia telah memperbanyak dan telah berbuat kebaikan,” Nasai dan Hakim. Keutamaan lain dari surah Al-Mulk adalah amalan rutin yang selalu dibaca Nabi Muhammad SAW sebelum tidur. Jadi, sebelum membaca doa tidur, Rasulullah mengamalkan bacaan surah Al-Mulk, sebagaimana dinyatakan sahabat Jabir, ia berkata "Tidaklah Nabi Muhammad SAW tidur hingga beliau membaca 'Alif laam miim tanzil' [surah As-Sajdah] dan 'Tabaarakalladzii biyadihil mulku' [surah Al-Mulk],” Tirmidzi. Surah Al-Mulk Bacaan Arab, Latin, dan Artinya Berikut ini bacaan surah Al-Mulk dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya. 1. تَبَٰرَكَ ٱلَّذِى بِيَدِهِ ٱلْمُلْكُ وَهُوَ عَلَىٰ كُلِّ شَىْءٍ قَدِيرٌ Bacaan latinnya "Tabārakallażī biyadihil-mulku wa huwa alā kulli syai`ing qadīr"Artinya "Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu 2. ٱلَّذِى خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْحَيَوٰةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ ٱلْعَزِيزُ ٱلْغَفُورُ Bacaan latinnya "Allażī khalaqal-mauta wal-ḥayāta liyabluwakum ayyukum aḥsanu amalā, wa huwal-azīzul-gafụr"Artinya "Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun, 3. ٱلَّذِى خَلَقَ سَبْعَ سَمَٰوَٰتٍ طِبَاقًا ۖ مَّا تَرَىٰ فِى خَلْقِ ٱلرَّحْمَٰنِ مِن تَفَٰوُتٍ ۖ فَٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ هَلْ تَرَىٰ مِن فُطُورٍ Bacaan latinnya "Allażī khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr"Artinya "Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? 4. ثُمَّ ٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ ٱلْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ Bacaan latinnya "Tsummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr"Artinya "Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah." 5. وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ Bacaan latinnya "Wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ażābas-sa’īr"Artinya "Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. 6. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ Bacaan latinnya "Wa lillażīna kafarụ birabbihim ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr"Artinya "Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali." 7. إِذَآ أُلْقُوا۟ فِيهَا سَمِعُوا۟ لَهَا شَهِيقًا وَهِىَ تَفُورُ Bacaan latinnya "Idżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr"Artinya "Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak." 8. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌ Bacaan latinnya "Takādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr"Artinya "Hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang-orang kafir, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka 'Apakah belum pernah datang kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?” 9. قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ Bacaan latinnya "Qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr"Artinya 'Mereka menjawab 'Benar ada', sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan 'Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar'" 10. وَقَالُوا۟ لَوْ كُنَّا نَسْمَعُ أَوْ نَعْقِلُ مَا كُنَّا فِىٓ أَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ Bacaan latinnya "Wa qālụ lau kunnā nasma’u au na’qilu mā kunnā fī aṣ-ḥābis-sa’īr"Artinya "Dan mereka berkata 'Sekiranya kami mendengarkan atau memikirkan peringatan itu niscaya tidaklah kami termasuk penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala'" 11. فَٱعْتَرَفُوا۟ بِذَنۢبِهِمْ فَسُحْقًا لِّأَصْحَٰبِ ٱلسَّعِيرِ Bacaan latinnya "Fa’tarafụ biżambihim, fa suḥqal li`aṣ-ḥābis-sa’īr"Artinya "Mereka mengakui dosa mereka. Maka kebinasaanlah bagi penghuni-penghuni neraka yang menyala-nyala. 12. إِنَّ ٱلَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُم بِٱلْغَيْبِ لَهُم مَّغْفِرَةٌ وَأَجْرٌ كَبِيرٌ Bacaan latinnya "Innallażīna yakhsyauna rabbahum bil-gaibi lahum magfiratuw wa ajrung kabīr"Artinya "Sesungguhnya orang-orang yang takut kepada Tuhannya Yang tidak nampak oleh mereka, mereka akan memperoleh ampunan dan pahala yang besar. 13. وَأَسِرُّوا۟ قَوْلَكُمْ أَوِ ٱجْهَرُوا۟ بِهِۦٓ ۖ إِنَّهُۥ عَلِيمٌۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ Bacaan latinnya "Wa asirrụ qaulakum awij-harụ bih, innahụ alīmum biżātiṣ-ṣudụr"Artinya "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati." 14. أَلَا يَعْلَمُ مَنْ خَلَقَ وَهُوَ ٱللَّطِيفُ ٱلْخَبِيرُ Bacaan latinnya "Alā ya’lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr"Artinya "Apakah Allah Yang menciptakan itu tidak mengetahui yang kamu lahirkan atau rahasiakan; dan Dia Maha Halus lagi Maha Mengetahui?" 15. هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ Bacaan latinnya "Huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr"Artinya "Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu kembali setelah dibangkitkan. 16. ءَأَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يَخْسِفَ بِكُمُ ٱلْأَرْضَ فَإِذَا هِىَ تَمُورُ Bacaan latinnya "Aamintum man fis-samā`i ay yakhsifa bikumul-arḍa fa iżā hiya tamụr"Artinya "Apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan menjungkirbalikkan bumi bersama kamu, sehingga dengan tiba-tiba bumi itu bergoncang?"17. أَمْ أَمِنتُم مَّن فِى ٱلسَّمَآءِ أَن يُرْسِلَ عَلَيْكُمْ حَاصِبًا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ كَيْفَ نَذِيرِ Bacaan latinnya "Am amintum man fis-samā`i ay yursila alaikum ḥāṣibā, fa sata’lamụna kaifa nażīr"Artinya "Atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang berkuasa di langit bahwa Dia akan mengirimkan badai yang berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana akibat mendustakan peringatan-Ku?" 18. وَلَقَدْ كَذَّبَ ٱلَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ فَكَيْفَ كَانَ نَكِيرِ Bacaan latinnya "Wa laqad każżaballażīna ming qablihim fa kaifa kāna nakīr"Artinya "Dan sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan rasul-rasul-Nya. Maka alangkah hebatnya kemurkaan-Ku." 19. أَوَلَمْ يَرَوْا۟ إِلَى ٱلطَّيْرِ فَوْقَهُمْ صَٰٓفَّٰتٍ وَيَقْبِضْنَ ۚ مَا يُمْسِكُهُنَّ إِلَّا ٱلرَّحْمَٰنُ ۚ إِنَّهُۥ بِكُلِّ شَىْءٍۭ بَصِيرٌ Bacaan latinnya "Awa lam yarau ilaṭ-ṭairi fauqahum ṣāffātiw wa yaqbiḍn, mā yumsikuhunna illar-raḥmān, innahụ bikulli syai`im baṣīr"Artinya "Dan apakah mereka tidak memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya di udara selain Yang Maha Pemurah. Sesungguhnya Dia Maha Melihat segala sesuatu." 20. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى هُوَ جُندٌ لَّكُمْ يَنصُرُكُم مِّن دُونِ ٱلرَّحْمَٰنِ ۚ إِنِ ٱلْكَٰفِرُونَ إِلَّا فِى غُرُورٍ Bacaan latinnya "Am man hāżallażī huwa jundul lakum yanṣurukum min dụnir-raḥmān, inil-kāfirụna illā fī gurụr"Artinya "Atau siapakah dia yang menjadi tentara bagimu yang akan menolongmu selain daripada Allah Yang Maha Pemurah? Orang-orang kafir itu tidak lain hanyalah dalam keadaan tertipu." 21. أَمَّنْ هَٰذَا ٱلَّذِى يَرْزُقُكُمْ إِنْ أَمْسَكَ رِزْقَهُۥ ۚ بَل لَّجُّوا۟ فِى عُتُوٍّ وَنُفُورٍ Bacaan latinnya "Am man hāżallażī yarzuqukum in amsaka rizqah, bal lajjụ fī utuwwiw wa nufụr"Artinya "Atau siapakah dia yang memberi kamu rezeki jika Allah menahan rezeki-Nya? Sebenarnya mereka terus menerus dalam kesombongan dan menjauhkan diri?" 22. أَفَمَن يَمْشِى مُكِبًّا عَلَىٰ وَجْهِهِۦٓ أَهْدَىٰٓ أَمَّن يَمْشِى سَوِيًّا عَلَىٰ صِرَٰطٍ مُّسْتَقِيمٍ Bacaan latinnya "Afa may yamsyī mukibban alā waj-hihī ahdā am may yamsyī sawiyyan alā ṣirāṭim mustaqīm"Artinya "Maka apakah orang yang berjalan terjungkal di atas mukanya itu lebih banyak mendapatkan petunjuk ataukah orang yang berjalan tegap di atas jalan yang lurus?" 23. قُلْ هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنشَأَكُمْ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمْعَ وَٱلْأَبْصَٰرَ وَٱلْأَفْـِٔدَةَ ۖ قَلِيلًا مَّا تَشْكُرُونَ Bacaan latinnya "Qul huwallażī ansya`akum wa ja’ala lakumus-sam’a wal-abṣāra wal-af`idah, qalīlam mā tasykurụn"Artinya "Katakanlah 'Dialah Yang menciptakan kamu dan menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan dan hati'. Tetapi amat sedikit kamu bersyukur." 24. قُلْ هُوَ ٱلَّذِى ذَرَأَكُمْ فِى ٱلْأَرْضِ وَإِلَيْهِ تُحْشَرُونَ Bacaan latinnya "Qul huwallażī żara`akum fil-arḍi wa ilaihi tuḥsyarụn"Artinya "Katakanlah 'Dialah Yang menjadikan kamu berkembang biak di muka bumi, dan hanya kepada-Nya-lah kamu kelak dikumpulkan'" 25. وَيَقُولُونَ مَتَىٰ هَٰذَا ٱلْوَعْدُ إِن كُنتُمْ صَٰدِقِينَ Bacaan latinnya "Wa yaqụlụna matā hāżal-wa’du ing kuntum ṣādiqīnArtinya "Dan mereka berkata 'Kapankah datangnya ancaman itu jika kamu adalah orang-orang yang benar?” 26. قُلْ إِنَّمَا ٱلْعِلْمُ عِندَ ٱللَّهِ وَإِنَّمَآ أَنَا۠ نَذِيرٌ مُّبِينٌ Artinya "Qul innamal-ilmu indallāhi wa innamā ana nażīrum mubīn"Artinya "Katakanlah 'Sesungguhnya ilmu tentang hari kiamat itu hanya pada sisi Allah. Dan sesungguhnya aku hanyalah seorang pemberi peringatan yang menjelaska'" 27. فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيٓـَٔتْ وُجُوهُ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ وَقِيلَ هَٰذَا ٱلَّذِى كُنتُم بِهِۦ تَدَّعُونَ Bacaan latinnya "Fa lammā ra`auhu zulfatan sī`at wujụhullażīna kafarụ wa qīla hāżallażī kuntum bihī tadda’uun"Artinya "Ketika mereka melihat azab pada hari kiamat sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan kepada mereka inilah azab yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya." 28. قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَهْلَكَنِىَ ٱللَّهُ وَمَن مَّعِىَ أَوْ رَحِمَنَا فَمَن يُجِيرُ ٱلْكَٰفِرِينَ مِنْ عَذَابٍ أَلِيمٍ Bacaan latinnya "Qul ara`aitum in ahlakaniyallāhu wa mam ma’iya au raḥimanā fa may yujīrul-kāfirīna min ażābin alīm"Artinya "Katakanlah 'Terangkanlah kepadaku jika Allah mematikan aku dan orang-orang yang bersama dengan aku atau memberi rahmat kepada kami, maka kami akan masuk surga, tetapi siapakah yang dapat melindungi orang-orang yang kafir dari siksa yang pedih?'" 29. قُلْ هُوَ ٱلرَّحْمَٰنُ ءَامَنَّا بِهِۦ وَعَلَيْهِ تَوَكَّلْنَا ۖ فَسَتَعْلَمُونَ مَنْ هُوَ فِى ضَلَٰلٍ مُّبِينٍ Bacaan latinnya "Qul huwar-raḥmānu āmannā bihī wa alaihi tawakkalnā, fa sata’lamụna man huwa fī ḍalālim mubīn"Artinya "Katakanlah “Dialah Allah Yang Maha Penyayang kami beriman kepada-Nya dan kepada-Nya-lah kami bertawakkal. Kelak kamu akan mengetahui siapakah yang berada dalam kesesatan yang nyata” 30. قُلْ أَرَءَيْتُمْ إِنْ أَصْبَحَ مَآؤُكُمْ غَوْرًا فَمَن يَأْتِيكُم بِمَآءٍ مَّعِينٍۭ Bacaan latinnya "Qul ara`aitum in aṣbaḥa mā`ukum gauran fa may ya`tīkum bimā`im ma’īn"Artinya "Katakanlah 'Terangkanlah kepadaku jika sumber air kamu menjadi kering; maka siapakah yang akan mendatangkan air yang mengalir bagimu?'"Baca juga Apa Itu Kiamat Kubra Pengertian, Tanda & Ciri-Cirinya dalam Islam Bagaimana Keadaan Manusia Saat Hari Kiamat dan Apa Dalilnya? - Sosial Budaya Penulis Abdul HadiEditor Addi M Idhom Surat Al-Mulk adalah salah satu surat terbaik dalam Al-Qur’an yang fadhilahnya mendatangkan syafa’at bagi pembacanya. Ada banyak hikmah dan pelajaran dalam surat ini sehingga membuatnya istimewa. Di antaranya kekuasaan Allah menciptakan langit dan petunjuk hidup bagi manusia. Pada Surat ini Allah juga menegaskan keagungan-Nya. Dia Maha mengetahui segala isi hati manusia sebagaimana firman-Nya dalam Surat Al-Mulk. Berikut hikmah dan Asbabun Nuzul Al-Mulk ayat 13 وَاَسِرُّوۡا قَوۡلَـكُمۡ اَوِ اجۡهَرُوۡا بِهٖؕ اِنَّهٗ عَلِيۡمٌۢ بِذَاتِ الصُّدُوۡرِ Wa asirruu qawlakum awijharuu bihii, innahuu aliimum bidzaatish shuduur. Artinya “Dan rahasiakanlah perkataanmu atau nyatakanlah. Sungguh, Dia Maha Mengetahui segala isi hati.” QS Al-Mulk ayat 13 Asbabun NuzulAyat ini turun sebagai respons atas sikap gunjingan kaum musyrik terhadap Rasulullah SAW. Mereka saling merendahkan bahkan merahasiakan ucapan mereka agar tidak didengar Tuhan Nabi Muhammad. Menurut riwayat Ibnu Abbas sebagaimana dikutip dari Tafsir Kemenag dijelaskan, “Pada suatu ketika orang-orang musyrikin mempergunjingkan Nabi Muhammad SAW dan menjelek-jelekkannya, maka Allah menurunkan kepada beliau semua yang dibicarakan mereka itu. Lalu sebagian mereka berkata kepada sebagian yang lain “Rendahkanlah suaramu agar kata-katamu tidak didengar oleh Tuhan Muhammad.” Maka turunlah ayat ini, antara lain menjelaskan bahwa tidak ada suatu apa pun yang luput dari pengetahuan Allah. Pada ayat ini, Allah kembali menjelaskan bahwa Dia mengetahui segala yang dirahasiakan dan segala yang dilahirkan oleh hamba-hamba-Nya, baik berupa perkataan, perbuatan, dan segala yang dirasakan oleh hati dan panca indera. HikmahHikmah yang dapat kita petik dari ayat ini bahwa tidak ada yang luput sedikit pun dari pengetahuan Allah. Dari ayat ini dapat pula diambil kesimpulan bahwa setiap doa yang dipanjatkan kepada Allah, baik dengan suara keras, berbisik, lemah-lembut maupun dengan gerakan hati akan diketahui oleh Allah Yang Maha Agung. Baca Juga Surat Al-Mulk Ayat 12 Orang yang Mendapat Ampunan dan Pahala Besar Wallahu A’lam rhs loading... khalaqa sab’a samāwātin ṭibāqā, mā tarā fī khalqir-raḥmāni min tafāwut, farji’il-baṣara hal tarā min fuṭụr 3. Yang telah menciptakan tujuh langit berlapis-lapis. Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan Yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka lihatlah berulang-ulang, adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? ثُمَّ ٱرْجِعِ ٱلْبَصَرَ كَرَّتَيْنِ يَنقَلِبْ إِلَيْكَ ٱلْبَصَرُ خَاسِئًا وَهُوَ حَسِيرٌ ṡummarji’il-baṣara karrataini yangqalib ilaikal-baṣaru khāsi`aw wa huwa ḥasīr 4. Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah. وَلَقَدْ زَيَّنَّا ٱلسَّمَآءَ ٱلدُّنْيَا بِمَصَٰبِيحَ وَجَعَلْنَٰهَا رُجُومًا لِّلشَّيَٰطِينِ ۖ وَأَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابَ ٱلسَّعِيرِ wa laqad zayyannas-samā`ad-dun-yā bimaṣābīḥa wa ja’alnāhā rujụmal lisy-syayāṭīni wa a’tadnā lahum ażābas-sa’īr 5. Sesungguhnya Kami telah menghiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang, dan Kami jadikan bintang-bintang itu alat-alat pelempar syaitan, dan Kami sediakan bagi mereka siksa neraka yang menyala-nyala. وَلِلَّذِينَ كَفَرُوا۟ بِرَبِّهِمْ عَذَابُ جَهَنَّمَ ۖ وَبِئْسَ ٱلْمَصِيرُ wal lillażīna kafarụ birabbihim ażābu jahannam, wa bi`sal-maṣīr 6. Dan orang-orang yang kafir kepada Tuhannya, memperoleh azab Jahannam. Dan itulah seburuk-buruk tempat أُلْقُوا۟ فِيهَا سَمِعُوا۟ لَهَا شَهِيقًا وَهِىَ تَفُورُ iżā ulqụ fīhā sami’ụ lahā syahīqaw wa hiya tafụr 7. Apabila mereka dilemparkan ke dalamnya mereka mendengar suara neraka yang mengerikan, sedang neraka itu menggelegak. تَكَادُ تَمَيَّزُ مِنَ ٱلْغَيْظِ ۖ كُلَّمَآ أُلْقِىَ فِيهَا فَوْجٌ سَأَلَهُمْ خَزَنَتُهَآ أَلَمْ يَأْتِكُمْ نَذِيرٌtakādu tamayyazu minal-gaīẓ, kullamā ulqiya fīhā faujun sa`alahum khazanatuhā a lam ya`tikum nażīr 8. hampir-hampir neraka itu terpecah-pecah lantaran marah. Setiap kali dilemparkan ke dalamnya sekumpulan orang-orang kafir, penjaga-penjaga neraka itu bertanya kepada mereka “Apakah belum pernah datang kepada kamu di dunia seorang pemberi peringatan?” قَالُوا۟ بَلَىٰ قَدْ جَآءَنَا نَذِيرٌ فَكَذَّبْنَا وَقُلْنَا مَا نَزَّلَ ٱللَّهُ مِن شَىْءٍ إِنْ أَنتُمْ إِلَّا فِى ضَلَٰلٍ كَبِيرٍ qālụ balā qad jā`anā nażīrun fa każżabnā wa qulnā mā nazzalallāhu min syai`in in antum illā fī ḍalāling kabīr. 9. Mereka menjawab “Benar ada”, sesungguhnya telah datang kepada kami seorang pemberi peringatan, maka kami mendustakannya dan kami katakan “Allah tidak menurunkan sesuatupun; kamu tidak lain hanyalah di dalam kesesatan yang besar”.

asbabun nuzul surat al mulk